·
Pantai
Lewo Awang
“Busa
Putih Yang Tak Henti Bercerita”
SABTU, 16 Mei 2015, jarum jam di tangan
menunjukan pukul 10 wita, Komunitas Wisata Menulis (KWM) Kabupaten Flotim yang
didalamnya merupakan kumpulan sebagian jurnalis, penulis, bloger, dan
facebookers, menelusuri wilayah Pantai Selatan Kecamatan Ile Bura. Komunitas
Wisata Menulis digagas dan dimotori Wentho Eliando (Wartawan Flores Pos) yang
selama ini bertugas meliput di wilayah Kabupaten Flotim.
Penelusuran di wilayah
yang berada di Pantai Selatan KWM Flotim itu dimulai dari pertigaan jalan
negara Trans Larantuka tepatnya di Nobo, Kecamatan Ile Bura menuju Boru,
Kecamatan Wulanggitang. Pantai selatan sepanjang kawasan Nobo hingga Pantai Oa,
menyimpan alam pantai yang indah dan eksotika. Salah satunya adalah kawasan
pantai dengan gelombang tinggi bertingkat disertai deburan ombak
bergulung-gulung memecah menyelinap dicelah bebatuan pesisir pantai yang asri
berada di Desa Lewo Awang.
Pantai Lewo Awang,
berjarak sekitar 45 Kilo Meter (KM) dari Kota Larantuka dan atau 13 KM arah
timur Boru. Desiran ombaknya memukul keperkasaan batu yang tersusun rapi di
bibir pantai. Keindahan tanpa jamahan tangan manusia. Belum lagi mata ini
dimanjakan dengan pemandangan laut lepas yang luas berdampingan dengan ujung daratan
Pulau Solor dan ditemani onggokan pulau-pulau di sekitarnya, yakni Pulau
Kambing, Pulau Suanggi Pulau Kecil dan Pulau Besar. Sedang bebatuan di
pinggiran pantai tergeletak seadanya menghiasai bentangan pasir. Ombak yang
bergulung tak mau berhenti bercerita. Gulungan busa putih, berlomba berkejaran
menggapai bibir pantai menabrak bebatuan. Disekelilingnya, rindang puluhan
nyiur menjulang.
Selain Pantai Lewo Awang,
keindahan eksotik lainnya terdapat di Pantai Nurabelen dengan pemandangan
pesisir Pantai Pasir Putih yang terbentang sepanjang bagian barat Pulau Solor.
Keindahan eksotik bernuasa religius juga tersedia di wilayah ini. Gua Maria
Rossa Mustika dengan latar belakang hamparan laut luas yang berada di
Riangbunga, Desa Riangkaha. Wajah Bunda begitu cantik dengan hiasan selendang
adat kain Lamaholot.
Keindahan Pantai Lewo
Awang, Pantai Nurabelen dan Gua Maria Rossa Mustika dan sepanjang Pantai
Selatan Ile Bura, menjadi sebuah keniscayaan, jika melihat realitas sarana
pendukung di wilayah yang masyarakatnya bermayoritas petani mete tersebut. Selain jalan yang masih menjadi sesuatu yang
urgen di hampir semua wilayah Flotim, juga masalah listrik dan jaringan
telekomunikasi handphone. Tiga tahun lalu telah dipersiapkan mulai dari
penebangan mete dan kelapa milik warga serta digantikannya dengan pemasangan tiang-tiang jaringan, namun hingga
listrik belum dinikmati warga.
Hingga kini, masyarakat
setempat masih menggunakan lampu pelita dan genzet. Warga pengguna handphone
misalnya harus berjalan kaki ke Desa Lewouran sekedar berbincang atau
memberikan kabar kepada keluarga, sahabat dan kenalan mereka. Tentu
masalah-masalah tersebut bukan hanya sekedar informasi. Keindahan Pantai Lewo
Awang di selatan Kecamatan Ile Bura akan terus bercerita seiring gelombang
dengan deburan ombak berbusa putih menembus celah-celah bebantuan pantai.
Semoga!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar