Sabtu, 11 Juli 2015

Ritual Adat Koke Bale


 * Desa Adat Lewokluok


Wentho Eliando (Wartawan Flores Pos-Larantuka)
Masyarakat adat Desa Wisata Lewoklouk di Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur (Flotim) menggelar upacara adat Koke Bale atau upacara memberi kesejukan bagi masyarakat Demon Pagong. Upacara adat Koke Bale digelar setiap tahun dan biasanya pada awal atau pertengahan Juni.



Ritual acara adat Koke Bale diawali dengan membersihkan Koke (Rumah Adat). Setelah melakukan pembersihan Koke, ditentukan waktu memperbaiki atap Koke yang rusak. Waktu selanjutnya, setelah memperbaiki atap Koke. Pada bagian bubungan atap tidak ditutup. Dalam posisi masih terbuka, lalu ditentukan waktu lagi melakukan upacara Tuhuk Glewong (tutup bubungan atap korke).

Setelah Tuhuk Glewon, dilakukan ritual adat di mata air Wai Maki. Ritual ini dilakukan oleh tetua adat. Ada kurban berupa binatang dan membawa ketupat. Dimasak dan langsung dimakan sampai habis di lokasi mata air. Setelah itu pada hari berikutnya di gelar serimoni adat di rumah suku Kabelen, suku Lein dan suku Lewolein. 



Dalam serimoni tersebut, masing-masing menghidupkan dan membawa damar keluar menuju Koke lalu semuanya kembali ke suku masing-masing. Pada hari berikutnya, dilakukan upacara penyembelian korban yang dibawah masing-masing suku. Upacara tersebut dilakukan di areal Koke Bale dan dihadiri semua suku di Lewokluok. Korban yang disembeli diletakan pada tempat khusus di areal Koke Bale sampai hari berikutnya dipotong daging kurban untuk di makan.


Rumah-rumah adat yang ada di areal mengelilingi Koke Bale merupakan rumah suku-suku yang ada di kampung adat Lewokluok. Uniknya dalam rumah besar suku Kabelen memiliki 3 pintu yang masing-masing merupakan pintu Kabelen Sulung, Kabelen Tengah dan Kabelen Bungsu. Pada bagian dalamnya terbuka tidak disekati. Hanya memiliki 3 pintu masing-masing. Semua mereka dari suku sudah tahu pintu mana yang mesti dimasuki dalam rumah suku itu.



Rumah-rumah suku yang ada tersebut, yakni rumah Suku Kabelen, rumah Suku Lein, rumah Suku Goran, rumah Suku Beribe (memiliki 4 rumah suku), rumah Suku Nedabang, rumah Suku Lubur, rumah Suku Leinsoriki (sogekung), rumah Suku Lewati Kumanireng, rumah Suku Lewohera dan rumah Suku Suban Soge atau Wun Soge. ***