AIR TERJUN WAI NUWU DI LEWOBELE. KWMNews--Air Terjun Wai Nuwu terletak di Lewobele, Desa Lewobele, Kecamatan Lewolema,Kabupaten Flores Timur. Lewobele berjarak sekitar 27 KM arah barat tepatnya di Pantai Utara, Kota Larantuka.
·
Mata
Air Terjun Wai Nuwu
“Surga Lewobele, Surganya
Kota Larantuka”
SATU LAGI yang
layak dijadikan lokasi wisata dan sumber air bersih alternatif, yakni Air Terjun
Wai Nuwu yang terletak di Lewobele,
Desa Lewobele, Kecamatan Lewolema. Desa Lewobele berada sekitar 25 kilo meter
arah barat atau tepatnya berada di wilayah Pantai Utara Kota Larantuka. Desa Lewobele
berbatasan dengan Desa Lewokluok di bagian barat dan bagian utara, serta Desa Ile
Padung di bagian timur dan laut Flores di bagian utara.
Komunitas
Wisata Menulis (KWM) Kabupaten Flotim yang didalamnya merupakan kumpulan
sebagian jurnalis, penulis, bloger, dan facebookers, pada Sabtu, 9 Mei 2015, mengakrabi
Air Terjun Wai Nuwu. Komunitas Wisata Menulis digagas dan dimotori Wentho
Eliando (Wartawan Flores Pos) yang selama ini bertugas meliput di wilayah
Kabupaten Flotim. Penelusuran ini dilakukan KWM Flotim berawal dari cerita yang
berembus dan penuturan masa lalu nenek moyang kepada sebagian kecil warga di
desa tersebut, bahwa di bagian gunung Aho
Boang (Anjing Melolong) terdapat tiga tempat air terjun.
Menurut
Martinus Lawe Koten, orang pertama yang melihat dan menemukan air terjun dan
mata air Wai Nuwu terdapat tiga lokasi
air terjun. Lokasi pertama dan ketiga mudah dijangkau. Tapi untuk lokasi ke
dua, air terjun Wai Nuwu, sulit dijangkau karena kondisi hutan lebat. “Saya
suka berburu. Awalnya saya berburu mulai dari puncak gunung Aho Boang. Saya dengar bunyi air dan ketika
saya dekati rupanya air terjun,” ungkap Martinus Koten.
Rasa
penasaran tinggi mendorong KWM Flotim melanjutkan perjalanan menuju air terjun
pertama yang berjarak sekitar 5 KM dari kampung Lewobele. Sebuah pondok kecil
milik warga KWM Flotim bercekrama bersama sekedar mengupas informasi bersama
para informan. Medannya cukup berat. Maklum. Pendakian pertama melewati bukit dan
mesti melewati onggokan batu-batu. Tapi, tidak bagi Martinus Koten dan Valentinus
Bae dan Simon Mukin yang menemani perjalanan.
Dalam
perjalanan, terdapat kubangan kecil berbentuk persegi empat yang jaraknya
sekitar 3 kilometer dari pusat Desa Lewobele. Ternyata, itu merupakan tempat tangkap
air yang mengalir dari mata air Wai Nuwu
untuk dialirkan melalui pipa-pipa menuju perkampungan Lewobele. Mata air Wai Nuwu, bisa jadi memberi harapan baru
bagi masyarakat Kota Larantuka yang sudah sudah sekian lama dan bertahun-tahun mengalami
krisis air bersih. Bisa disurvey dan bisa dilakukan pendekatan pada masyarakat
dan pemerintah desa untuk mengatasi masalah tersebut. Air dari mata air pegunungan
Wai Nuwu menjadi surganya Lewobele.
Dari mata air ini, kebutuhan konsumsi air di Desa Lewobele dapat terpenuhi,
meski masih sederhana dibuat perangkap pengairan. Kreatifitas dan inovatif
mesti ada dalam benak semua pemangku kepentingan dan terutama pengambil
kebijakan. Surga Lewobele, surganya Kota Larantuka.
Tidak
berapa lama kemudian, lokasi pertama air terjun Wai Nuwu terlihat. Sungguh elok
pemandangannya walaupun hanya sekitar 75 meter tingginya dan tidak sebanding dengan air terjun yang ketiga
di puncak gunung Aho Boang. “Wow...indah
nian alam ini. Inilah surganya Lewobele,” ujar beberapa anggota KWM Flotim
sepontan.
Matahari
perlahan turun keperaduan. Langkah kaki para petualang semakin cepat karena tidak
sabar menikmati sang fajar menyingsing mengalahkan siang. Di ujung sana, di
pesisir Pantai Lewobele, cahaya kemerah-merahan bercampur kuning membiaskan
pesona keindahan dilangit surga Lewobele. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar